IFLS 2025: Raih Masa Depan Pendidikan yang Adaptif, Manusiawi, dan Berkelanjutan

oleh -29 Dilihat

Future of Learning Summit (IFLS) , yang diselenggarakan oleh PT Generasi (REFO), sukses digelar pada Sabtu, 23 Agustus . Acara yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB di Episode Gading Serpong Hotel ini dihadiri lebih dari 300 pelaku pendidikan dari seluruh . IFLS berfokus pada pembentukan pendidikan yang adaptif, berkelanjutan, dan senantiasa mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan.

Perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI) dalam dunia pendidikan menjadi sorotan utama. Pentingnya pemanfaatan AI yang bertanggung jawab dan berempati ditekankan agar ini benar-benar bermanfaat bagi kemajuan pendidikan, bukan sebaliknya. Generasi dewasa memiliki tanggung jawab besar untuk mempersiapkan generasi muda menuju Indonesia Emas 2045, bukan hanya dengan literasi digital dan AI semata, tetapi juga dengan keterampilan esensial yang relevan dengan dunia kerja .

IFLS 2025 merupakan penyelenggaraan keempat, melanjutkan kesuksesan sebelumnya pada tahun 2019, 2023, dan 2024. Acara ini diinisiasi oleh Pepita Gunawan, yang memiliki visi untuk menyediakan konten pendidikan berkualitas, kontekstual, dan mudah diakses. Tema “AI-ducated: Unlocking The Future with AI Skills and Beyond” dipilih untuk mencerminkan era baru di mana pemahaman akan AI, kemampuan beradaptasi, dan pemanfaatan AI untuk kebaikan menjadi kunci keberhasilan.

Pepita Gunawan menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam tentang AI. “Menjadi AI-ducated berarti memahami kapan dan untuk apa kita menggunakan AI. Tentunya dengan tujuan baik dan memperkaya kehidupan manusia,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa penerimaan AI bukan hanya soal mengikuti tren, melainkan tanggung jawab untuk mempersiapkan generasi penerus. “Kita tak bisa memprediksi , tapi bisa mempersiapkan generasi untuk memimpinnya lewat pendidikan yang berpihak pada kemanusiaan,” tambahnya. Pernyataan ini menunjukkan komitmen REFO terhadap pendidikan yang berpusat pada manusia.

Sesi-sesi Utama IFLS 2025

IFLS 2025 menghadirkan berbagai sesi diskusi dan presentasi yang menarik dan informatif. Sesi-sesi tersebut dirancang untuk memberikan wawasan komprehensif tentang peran AI dalam pendidikan dan bagaimana kita dapat memanfaatkannya secara efektif dan bertanggung jawab.

  • Where is School in the Key Skills vs AI Saga?: Sesi ini membahas keseimbangan antara pengembangan keterampilan kunci dan pemanfaatan AI dalam pendidikan, serta penetapan batasan yang jelas bagi siswa, guru, dan orang tua.
  • Ter-AI-ducated: AI to Support Mastery of Key Skills: Para pendidik akan mendemonstrasikan bagaimana AI dapat digunakan untuk mendukung pengembangan dan penguasaan keterampilan kunci siswa.
  • Finding the Balance at Home: Orang tua akan berbagi pengalaman dan dalam membesarkan anak di era digital dan AI, termasuk pembentukan kebiasaan yang sehat.
  • The Most Important Skills for The Future: Sesi ini mengidentifikasi keterampilan masa depan yang kritis, serta keterampilan yang mulai kehilangan relevansinya.
  • AI and Beyond: Sesi ini mengeksplorasi manfaat AI dalam pendidikan dan menekankan nilai-nilai kemanusiaan di balik penggunaannya.
  • Para Pembicara IFLS 2025

    IFLS 2025 menghadirkan pembicara-pembicara terkemuka dari berbagai latar belakang yang memiliki keahlian dan pengalaman di bidang pendidikan dan . Kombinasi para ahli ini memastikan beragam perspektif dan pengetahuan yang berharga bagi para peserta.

  • Dr. Iwan Syahril (Global Advisory Council, Teach for All): Seorang pemimpin transformasi pendidikan yang menekankan pentingnya human agency dan berempati dalam era AI. Pengalamannya yang diakui oleh UNESCO, UNICEF, dan World Bank, membuat pandangannya sangat berbobot.
  • Okki Sutanto (Penulis dan Pembicara): Menekankan pentingnya membangun ketahanan psikososial anak di tengah digitalisasi, serta menjaga empati dan kemampuan berpikir kritis.
  • Claire Simms (Assistant Principal-Innovation and Technology, St. Joseph’s Institution International Elementary School Singapore): Pemimpin pendidikan dengan pengalaman luas di Asia, yang memimpin integrasi AI berbasis nilai di sekolahnya.
  • Haoken Huoermaiti, Ed. D. (IBEN Consultant & SVTL, International Baccalaureate): Pendidik IB berpengalaman yang menekankan kolaborasi antara sekolah dan keluarga dalam membentuk karakter siswa.
  • Abdullah, S.Pd., M.T., (School Principal, SMAN 1 Glagah, Banyuwangi): Pendidik inovatif dengan pengalaman integrasi teknologi di sekolah negeri.
  • Mindy Slaughter (Elementary Learning Innovation and Technology Coach, Jakarta Intercultural School): Pendidik dengan pengalaman mendorong integrasi AI yang bertanggung jawab.
  • Hanna Christina Sondakh (Learning Innovation & Technology Coach, Jakarta Intercultural School Elementary): Pendidik STEAM yang aktif mengeksplorasi pemanfaatan teknologi untuk mendemokratisasi akses pendidikan.
  • Yuliana, M.Pd. (Director of IPEKA International Schools): Pendidik dan pemimpin kurikulum berbasis iman dengan pengalaman luas di pendidikan Kristen.
  • Lee Ting Jian (Head of School, Jakarta Nanyang School): Pemimpin yang memimpin transformasi sekolah melalui integrasi teknologi dan fokus pada kesejahteraan siswa.
  • Pepita Gunawan menyimpulkan pentingnya kolaborasi dalam membangun generasi penerus. Mengutip pepatah Afrika, “it takes a village to raise a child”, ia menekankan bahwa membesarkan generasi penerus merupakan tanggung jawab bersama. “Melalui IFLS 2025 ini saya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berkontribusi membangun masa depan pendidikan Indonesia. IFLS 2045 bukan event biasa, ini adalah sebuah pergerakan, ikhtiar kolektif untuk membangun bangsa,” katanya. Pernyataan ini menegaskan semangat kolaboratif yang menjadi landasan IFLS 2025.

    IFLS 2025 bukan hanya konferensi biasa, tetapi juga wadah untuk berbagi pengetahuan, berdialog, dan merumuskan visi bersama demi terciptanya sistem pendidikan Indonesia yang adaptif, inklusif, dan berkelanjutan. Acara ini berhasil mempertemukan para pemangku kepentingan pendidikan untuk berkolaborasi dan menciptakan masa depan pendidikan Indonesia yang lebih baik.

    Tentang REFO

    PT Generasi Indonesia (REFO) berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan Indonesia melalui pendidikan. REFO memfasilitasi pengembangan keahlian, memberdayakan komunitas, dan memampukan pendidikan di Indonesia untuk mengoptimalkan teknologi digital dalam pembelajaran. REFO berfokus pada Teknologi Pendidikan, Pemuda, Platform Ide, Pemberdayaan Komunitas, dan Bimbingan Startup, serta merupakan Google for Education Partner di Indonesia.

    Kontak

    Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:

    Program Acara: Esther Chandra (email tersembunyi untuk keamanan)

    Kontak Media: Astrid Prahitaningtyas (email tersembunyi untuk keamanan)

    Tentang Penulis: Mais Nurdin

    Gambar Gravatar
    Mais Nurdin, yang dikenal sebagai Bung Mais, adalah seorang SEO Specialis dan praktisi teknologi pendidikan di Indonesia. Ia aktif menyediakan sumber daya pendidikan melalui platform digital BungMais.com. Selain itu, Bung Mais juga memiliki kanal YouTube yang berfokus pada tutorial seputar Blogspot, WordPress, Google AdSense, YouTube, SEO, HTML, dan bisnis online. Melalui kanal ini, ia berbagi tips dan trik untuk membantu blogger pemula dan pelaku bisnis digital mengembangkan keterampilan mereka. Dengan pengalaman luas di bidang pendidikan dan literasi digital, Bung Mais berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi dan penyediaan materi pembelajaran yang mudah diakses.

    No More Posts Available.

    No more pages to load.