Undip Optimalkan Pemantauan Anak di Gedawang Lewat Kerja Sama Komprehensif

Pendidikan88 Dilihat

Mahasiswa KKN Undip Tingkatkan Pemantauan Tumbuh Kembang Anak di Semarang

Program pemantauan tumbuh kembang anak usia dini di Kelurahan Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, kini semakin terarah berkat inisiatif mahasiswa KKN Tematik Iptek Desa Binaan (IDBU) Tim 52 Universitas Diponegoro. Mereka melakukan sosialisasi dan pendampingan penggunaan Kartu Kembang Anak (KKA) kepada kader posyandu setempat. Hal ini bertujuan memperkuat peran keluarga dan posyandu dalam memantau perkembangan anak secara menyeluruh.

Kegiatan yang dimulai sejak awal Juli 2025 ini menjangkau tiga wilayah RW, yaitu RW 01, RW 06, dan RW 08. Mahasiswa tidak hanya memberikan pelatihan teknis dan simulasi pengisian KKA, tetapi juga menyebarkan panduan sederhana dan mendampingi praktik lapangan secara langsung. Evaluasi menunjukkan peningkatan pemahaman kader posyandu terhadap fungsi KKA yang diluncurkan oleh BKKBN.

Dosen Pembimbing Lapangan, Jati Ariati, SPsi, MPsi, PhD, menjelaskan pentingnya KKA sebagai instrumen deteksi dini tumbuh kembang psikologis anak melalui layanan posyandu. “Ini langkah awal skrining fungsi psikologis anak dengan pendekatan yang mudah dan aplikatif,” ujarnya. Program ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs), khususnya poin 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera).

KKA, sebagai alat pemantauan perkembangan anak, memberikan informasi penting terkait pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, dan aspek sosial-emosional anak. Data yang tercatat di KKA kemudian dapat digunakan untuk mendeteksi dini adanya potensi masalah perkembangan pada anak. Dengan deteksi dini, intervensi yang tepat dapat segera diberikan, mencegah potensi masalah yang lebih serius di kemudian hari.

Selain itu, program ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat. Hal ini mencerminkan komitmen Undip dalam mendorong transformasi sosial melalui pendekatan ilmiah yang aplikatif. Ketua Posyandu RW 08, Rekti, menyampaikan apresiasi positifnya. “Kami mengucapkan terima kasih banyak. Kegiatan ini sangat bermanfaat dan membantu sekali dalam mendukung kegiatan posyandu di RW 08,” katanya.

Program ini diharapkan dapat direplikasi di wilayah lain sebagai upaya preventif dan promotif dalam membangun generasi yang sehat sejak dini. Keberhasilan program ini juga menunjukkan pentingnya peran mahasiswa dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Dengan pelatihan dan pendampingan yang intensif, para kader posyandu di Gedawang kini lebih terampil dalam memantau dan mencatat perkembangan anak di wilayahnya.

Lebih lanjut, program ini juga berhasil membangun sinergi yang kuat antara berbagai pihak terkait. Kerja sama antara mahasiswa, dosen pembimbing, kader posyandu, dan warga setempat menjadi kunci keberhasilan program ini. Model kolaborasi ini dapat menjadi contoh bagi program-program pemberdayaan masyarakat lainnya.

Program ini juga memberikan dampak positif bagi peningkatan kapasitas kader posyandu. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik, kader posyandu dapat memberikan layanan yang lebih optimal kepada masyarakat. Hal ini pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak di Kelurahan Gedawang. Selain itu, program ini juga berkontribusi terhadap pencapaian SDGs poin 3 (Good Health and Well-being), dengan fokus pada peningkatan layanan kesehatan anak usia dini.

Dengan kesuksesan program ini di Gedawang, diharapkan akan ada replikasi di daerah lain untuk menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas. Pemantauan tumbuh kembang anak yang terarah dan terintegrasi merupakan investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia untuk memiliki sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif di masa mendatang.