Presiden Prancis Emmanuel Macron melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada 29 Mei 2024. Kunjungan ini meliputi agenda di Akademi Militer (Akmil) Magelang dan Candi Borobudur, didampingi oleh Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto.
Kedatangan Presiden Macron di Indonesia disambut hangat oleh Presiden Prabowo Subianto. Prabowo menyambut Macron di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Kulon Progo, sebelum keduanya melanjutkan perjalanan menuju Magelang.
Kunjungan ke Akademi Militer Magelang
Di Akmil Magelang, Macron dan Prabowo meninjau kerja sama pertahanan antara kedua negara. Mereka berdialog dengan para taruna Akmil, menunjukkan komitmen bersama dalam pengembangan sumber daya manusia di bidang pertahanan.
Suasana hangat tercipta saat Prabowo mengemudikan mobil taktis Maung dengan Macron sebagai penumpang. Mereka melaju melewati barisan siswa sekolah dasar dan menengah pertama yang antusias melambaikan bendera Indonesia dan Prancis. Macron bahkan sempat melambaikan tangan kepada anak-anak.
Puncak acara di Akmil ditandai dengan upacara resmi penyambutan. Lagu kebangsaan kedua negara dikumandangkan, diikuti dengan pemeriksaan pasukan oleh Prabowo. Dalam acara ini, Macron menganugerahkan Grand Croix de la Légion d’Honneur kepada Prabowo sebagai pengakuan atas kontribusi Prabowo dalam memperkuat kerja sama strategis Indonesia-Prancis, khususnya di bidang pertahanan.
Acara kemudian berlanjut ke Gedung Kelas A Akmil, tempat pelatihan Bahasa Prancis. Macron berinteraksi langsung dengan para taruna, memuji keberanian mereka dalam berkomunikasi dengan bahasa Prancis. Hal ini menunjukkan apresiasi Macron terhadap upaya Indonesia dalam mempromosikan bahasa Prancis.
Kunjungan Budaya ke Candi Borobudur
Setelah kunjungan ke Akmil, Macron dan Prabowo melanjutkan perjalanan ke Candi Borobudur. Kunjungan ini merupakan bagian penting dari agenda kenegaraan yang menekankan aspek budaya dan sejarah.
Prabowo menyampaikan sambutan yang menekankan pentingnya Candi Borobudur sebagai warisan budaya dunia yang kaya akan sejarah dan makna spiritual. Ia juga menekankan komitmen Indonesia terhadap nilai-nilai toleransi dan keberagaman agama.
Macron, dalam pidato balasannya, mengungkapkan kekagumannya terhadap Candi Borobudur. Ia menyebutnya sebagai adikarya spiritual arsitektur dan simbol toleransi serta rasa hormat. Macron juga menyoroti kesuksesan kerja sama antara Indonesia dan UNESCO dalam pelestarian candi tersebut.
Kunjungan ke Candi Borobudur juga menandai peluncuran kemitraan strategis baru antara Indonesia dan Prancis di bidang budaya dan industri kreatif. Kerja sama ini akan mencakup pelestarian warisan dunia dan penguatan industri kreatif seperti perfilman, mode, desain, video game, dan gastronomi.
Kerja Sama di Bidang Pelestarian Warisan Dunia
Kerja sama di bidang pelestarian warisan dunia akan melibatkan Indonesian Heritage Agency dan Le Centre des monuments nationaux, serta lembaga-lembaga riset dan budaya seperti EFEO dan Grand Palais des Champs-Élysées. Kemitraan ini akan memastikan kelanjutan upaya pelestarian situs-situs bersejarah penting.
Kerja Sama di Bidang Industri Kreatif
Di bidang industri kreatif, kerja sama akan meliputi berbagai sektor. Kolaborasi dengan La Fémis dan Centro National du Cinéma akan difokuskan pada perfilman, termasuk pelatihan bersama dan pendanaan film independen. Ini menandakan komitmen bersama untuk mengembangkan industri kreatif yang inovatif dan berkelanjutan.
Kunjungan Presiden Macron ke Indonesia, khususnya ke Akmil Magelang dan Candi Borobudur, menandai babak baru dalam hubungan bilateral Indonesia-Prancis. Kunjungan ini memperkuat kerja sama di bidang pertahanan dan budaya, serta menunjukkan komitmen bersama untuk mempromosikan nilai-nilai universal seperti toleransi, kerjasama, dan pelestarian warisan budaya.
Tinggalkan komentar