Presiden Prabowo Subianto telah menandatangani Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2025 tentang gaji ke-13 PNS. Peraturan ini merinci kategori PNS yang berhak dan tidak berhak menerima gaji ke-13.
PNS yang berhak menerima gaji ke-13 dari APBN akan mendapatkan komponen berikut: gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan pangan, tunjangan jabatan/umum, dan tunjangan kinerja sesuai pangkat dan jabatan.
Sementara itu, gaji ke-13 yang bersumber dari APBD mencakup: gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan pangan, tunjangan jabatan/umum, dan tambahan penghasilan maksimal satu bulan gaji.
Kategori PNS yang Tidak Berhak Menerima Gaji ke-13
Terdapat dua kategori PNS yang tidak akan menerima gaji ke-13: PNS yang sedang cuti di luar tanggungan negara dan PNS yang sedang menjalankan tugas di luar instansi pemerintah, baik di dalam maupun luar negeri.
Perlu dicatat bahwa nominal gaji pokok PNS untuk gaji ke-13 yang bersumber dari APBN maupun APBD adalah sama. Berikut rinciannya berdasarkan golongan:
Rincian Gaji Pokok PNS Berdasarkan Golongan
Golongan I
Golongan Ia: Rp1.685.700 hingga Rp2.522.600. Rentang gaji ini mencerminkan perbedaan masa kerja dan kinerja individu.
Golongan Ib: Rp1.840.800 hingga Rp2.670.700. Besarnya gaji juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan kualifikasi.
Golongan Ic: Rp1.918.700 hingga Rp2.783.700. Sistem penggajian PNS dirancang untuk memberikan penghargaan atas pengalaman kerja.
Golongan Id: Rp1.999.900 hingga Rp2.901.400. Sistem ini juga mempertimbangkan kontribusi dan tanggung jawab masing-masing PNS.
Golongan II
Golongan IIa: Rp2.184.000 hingga Rp3.633.400. Besarnya gaji mencerminkan jenjang karir dan kompleksitas tugas.
Golongan IIb: Rp2.385.000 hingga Rp3.797.500. Gaji juga disesuaikan dengan beban kerja dan tanggung jawab yang diemban.
Golongan IIc: Rp2.485.900 hingga Rp3.958.200. Sistem ini bertujuan untuk memberikan kesejahteraan yang layak bagi PNS.
Golongan IId: Rp2.591.000 hingga Rp4.125.600. Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan PNS.
Golongan III
Golongan IIIa: Rp2.785.700 hingga Rp4.575.200. Sistem penggajian yang transparan dan akuntabel.
Golongan IIIb: Rp2.903.600 hingga Rp4.768.800. Gaji PNS disesuaikan dengan standar hidup.
Golongan IIIc: Rp3.026.400 hingga Rp4.970.500. Sistem ini bertujuan untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik.
Golongan IIId: Rp3.154.400 hingga Rp5.180.700. Gaji PNS merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Golongan IV
Golongan IVa: Rp3.287.800 hingga Rp5.399.900. Gaji PNS di Golongan IV mencerminkan posisi dan tanggung jawab yang tinggi.
Golongan IVb: Rp3.426.900 hingga Rp5.628.300. Sistem ini bertujuan untuk memberikan insentif bagi PNS yang berkinerja baik.
Golongan IVc: Rp3.571.900 hingga Rp5.866.400. Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan PNS secara berkala.
Golongan IVd: Rp3.723.000 hingga Rp6.114.500. Penggajian PNS didasarkan pada prinsip keadilan dan transparansi.
Golongan IVe: Rp3.880.400 hingga Rp6.373.200. Gaji PNS juga berperan dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Informasi di atas diharapkan bermanfaat bagi seluruh PNS. Perlu diingat bahwa angka-angka yang tercantum merupakan gaji pokok dan belum termasuk tunjangan-tunjangan lainnya. Besaran tunjangan akan bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk lokasi penugasan dan masa kerja.