Mabar Kriminal
Mabar Kriminal
Kesehatan

Program MBG: Solusi Jitu Serap Surplus Telur dan Ayam, Dongkrak Ekonomi Peternak

Avatar of Mais Nurdin
×

Program MBG: Solusi Jitu Serap Surplus Telur dan Ayam, Dongkrak Ekonomi Peternak

Sebarkan artikel ini
Program MBG Solusi Jitu Serap Surplus Telur dan Ayam Dongkrak Ekonomi Peternak

Pemerintah Indonesia mengklaim Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berhasil menggerakkan perekonomian, khususnya sektor peternakan ayam. Klaim ini didasarkan pada penyerapan surplus telur dan daging ayam yang selama ini melimpah di pasaran.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyatakan Indonesia memiliki surplus telur ayam yang signifikan. Dengan target MBG mencapai 82,9 juta penerima manfaat, program ini membutuhkan 82,9 juta butir telur per hari jika telur dimasukkan dalam menu hariannya. Hal ini menunjukkan potensi besar MBG dalam menyerap surplus produksi.

SCROLL KEBAWAH UNTUK MEMBACA
IKLAN%20PT.%20PENA%20DATA%20MEDIA
Advertisment

Dadan menjelaskan bahwa kemampuan masyarakat Indonesia untuk membeli telur dan daging ayam masih terbatas. Hanya sekitar 30% penduduk yang mampu membelinya secara rutin, sementara 60% anak-anak kekurangan gizi. MBG hadir sebagai solusi untuk menjembatani kesenjangan ini, menyalurkan produk yang berlebih kepada mereka yang membutuhkan.

Ia menambahkan, surplus produksi telur mencapai 200 ribu ton dan daging ayam mencapai 600 ribu ton. Kondisi surplus ini, menurutnya, menunjukkan adanya ketidakseimbangan antara produksi dan daya beli masyarakat.

Dampak MBG terhadap Perekonomian

Program MBG, menurut pemerintah, tidak hanya mengatasi masalah gizi buruk tetapi juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional. Dengan menyerap surplus telur dan daging ayam, program ini membantu meningkatkan pendapatan peternak dan pelaku usaha di sektor terkait.

Hal ini didukung oleh pernyataan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan. Ia mengungkapkan bahwa surplus telur dan daging ayam baru terungkap setelah program MBG berjalan. Studi yang dilakukan bersama Bappenas dan BGN menunjukkan fakta ini, membuka peluang baru bagi pengembangan ekonomi di sektor peternakan.

Luhut menambahkan bahwa pemerintah baru menyadari adanya surplus tersebut setelah program MBG berjalan dan melakukan studi lapangan yang komprehensif. Kerjasama antar lembaga pemerintah dalam pengawasan dan evaluasi program menjadi kunci keberhasilan dalam mengungkap data tersebut.

Tantangan dan Potensi Pengembangan

Meskipun program MBG menunjukkan dampak positif, perlu ada evaluasi berkelanjutan untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutannya. Pemerintah perlu memastikan distribusi yang merata dan efisien agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh penerima manfaat. Transparansi dalam pengelolaan program juga perlu ditingkatkan untuk membangun kepercayaan publik.

Selain itu, pemerintah perlu melakukan kajian lebih lanjut mengenai strategi pemasaran dan pengelolaan surplus produksi agar dapat dimanfaatkan secara optimal. Diversifikasi produk olahan berbahan dasar telur dan daging ayam dapat menjadi solusi untuk meningkatkan nilai tambah dan memperluas pasar. Pengembangan infrastruktur pendukung juga diperlukan untuk mempermudah distribusi dan mengurangi potensi pemborosan.

Keberhasilan MBG dalam mengatasi masalah gizi buruk dan menggerakkan perekonomian bergantung pada komitmen pemerintah untuk terus melakukan evaluasi, perbaikan, dan inovasi. Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil sangat krusial dalam mewujudkan tujuan program ini secara optimal dan berkelanjutan.

Studi lebih lanjut tentang daya beli masyarakat dan pola konsumsi pangan juga perlu dilakukan untuk menyusun strategi yang tepat sasaran dalam mengelola surplus produksi dan mencegah pemborosan. Data yang akurat dan analisis yang mendalam sangat penting dalam mengembangkan kebijakan yang efektif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Akses berita Penadata.com dengan cepat di WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Va9zUSzF6sn6FmtJPc1m. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *