Putri Kusuma Wardani, tunggal putri Indonesia, harus mengakui keunggulan Han Yue dari China di babak perempat final Malaysia Masters 2025. Pertandingan yang berlangsung di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Jumat (23/5), berakhir dengan kekalahan straight set 12-21 dan 13-21 bagi Putri.
Atlet berusia 22 tahun ini mengakui inkonsistensi dalam penerapan strategi permainannya sebagai faktor utama kekalahan. Ia kerap melakukan kesalahan sendiri, sedangkan Han Yue, pemain unggulan kedua asal China, bermain sangat solid dan minim kesalahan.
“Han Yue, seperti pemain top sepuluh lainnya, sulit untuk dikalahkan. Permainannya aman dan jarang melakukan kesalahan sendiri,” ungkap Putri dalam keterangan resminya. Kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi Putri menjelang Indonesia Open 2025.
Analisis Kekalahan Putri Kusuma Wardani
Kekalahan Putri Kusuma Wardani di Malaysia Masters 2025 menunjukkan beberapa kelemahan yang perlu diperbaiki. Inkonsistensi dalam permainan menjadi masalah utama. Putri perlu meningkatkan stabilitas permainannya agar mampu menghadapi tekanan dari lawan-lawan top dunia.
Selain itu, kemampuannya dalam membaca permainan lawan juga perlu diasah. Kemampuan antisipasi serangan dan mengembalikan bola dengan tepat menjadi kunci untuk mengatasi pemain sekelas Han Yue. Peningkatan kemampuan fisik juga krusial untuk menghadapi pertandingan yang panjang dan melelahkan.
Persiapan Menuju Indonesia Open 2025
Putri Kusuma Wardani merencanakan untuk meningkatkan kondisi fisiknya menjelang Indonesia Open 2025 yang akan berlangsung pada 3-8 Juni mendatang. Ia berharap dengan persiapan seminggu penuh, performa di turnamen tersebut akan jauh lebih baik.
Target Putri adalah untuk memperbaiki kekurangan yang terlihat di Malaysia Masters. Ia akan fokus pada latihan yang meningkatkan konsistensi permainan, kemampuan membaca permainan, dan stamina. Dukungan tim pelatih dan dukungan mental juga sangat penting untuk mencapai performa puncak.
Hasil Lain Wakil Indonesia di Malaysia Masters 2025
Selain Putri Kusuma Wardani, pasangan ganda campuran Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti juga mengalami kekalahan di perempat final. Mereka dikalahkan oleh pasangan unggulan ketujuh asal China, Cheng Xing/Zhang Chi, dengan skor 21-12, 20-22, dan 14-21.
Meskipun demikian, Indonesia masih memiliki peluang untuk meraih prestasi di Malaysia Masters 2025. Tiga pasangan ganda putri Indonesia, yakni Apriyani Rahayu/Febi Setianingrum, Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti, dan Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi, masih berjuang untuk melaju ke semifinal.
Harapan untuk Wakil Indonesia
Kegagalan Putri dan Dejan/Fadia tentu menjadi catatan penting bagi PBSI. Namun, performa tiga pasangan ganda putri yang masih bertahan memberikan secercah harapan bagi Indonesia. Dukungan penuh dari publik Indonesia sangat penting untuk memotivasi para atlet agar mampu memberikan penampilan terbaik.
Semoga para atlet Indonesia dapat terus berjuang dan menunjukkan performa terbaik mereka di sisa pertandingan Malaysia Masters 2025. Pengalaman di turnamen ini akan menjadi pelajaran berharga untuk menghadapi turnamen-turnamen besar berikutnya.