Setan Merah Terpuruk: Kegagalan Liga Europa Timpangkan Keuangan MU 3 Triliun

Mais Nurdin

24 Mei 2025

3
Min Read
Setan Merah Terpuruk: Kegagalan Liga Europa Timpangkan Keuangan MU 3 Triliun

Kegagalan di final Europa 2024/ telah menimbulkan finansial yang signifikan, diperkirakan mencapai hampir Rp 3 triliun. Kekalahan dari Tottenham Hotspur bukan hanya kehilangan sebuah trofi, tetapi juga menghancurkan peluang pendapatan dari berbagai sumber.

Kehilangan ini meliputi pendapatan dari partisipasi di , penjualan pertandingan kandang di , hasil buruk di Premier League, dan pemotongan nilai kerjasama sponsor. The Telegraph memperkirakan sekitar £136 juta (Rp 2,9 triliun), merinci tersebut ke dalam beberapa sektor.

Rincian Kerugian Finansial

Kerugian terbesar berasal dari absennya MU di musim depan, mengakibatkan kehilangan pendapatan sekitar £79 juta (Rp 1,7 triliun). Pendapatan kandang di yang hilang mencapai £22 juta (Rp 481,3 miliar), menunjukkan betapa besarnya kontribusi pertandingan terhadap pendapatan klub.

Hasil buruk di Premier League juga berdampak negatif. MU diperkirakan kehilangan £25 juta (Rp 574 miliar) akibatnya. Kondisi ini diperparah oleh pemotongan nilai kerjasama sponsor dari Adidas sebesar £10 juta (Rp 281 miliar) karena kegagalan tampil di selama dua musim berturut-turut.

Dampak pada Bursa Transfer

Dampak finansial ini berpotensi besar mempengaruhi aktivitas transfer pemain di bursa musim panas. dilaporkan terbuka terhadap tawaran transfer pemain, bahkan bersedia melepas pemain dengan gaji tinggi untuk memperbaiki kondisi finansial klub.

Langkah efisiensi telah diterapkan, termasuk pemotongan gaji pemain hingga 25 persen. Klub juga mempertimbangkan penjualan beberapa pemain bergaji tinggi seperti Marcus Rashford (yang saat ini dipinjamkan ke Aston Villa), Christian Eriksen, Jadon Sancho, Antony, dan Victor Lindelof.

Masa Depan Manchester United

Ke depan, Manchester United harus mengambil langkah strategis untuk mengatasi krisis ini. Langkah-langkah tersebut harus meliputi efisiensi biaya, perencanaan transfer yang cermat, dan pengembangan jangka panjang yang komprehensif.

Penting bagi klub untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap tim di semua lini, termasuk analisa mendalam terhadap penyebab kegagalan di musim 2024/. Penting juga untuk mempertimbangkan di akademi untuk membina talenta muda dan mengurangi ketergantungan pada pembelian pemain mahal.

Krisis ini menjadi momen krusial bagi Manchester United. Bagaimana klub menangani situasi ini akan menentukan masa depan mereka dalam jangka panjang. Kegagalan mengatasi masalah keuangan dan di lapangan dapat mengakibatkan penurunan lebih lanjut, sedangkan langkah-langkah tepat dapat membantu mereka bangkit kembali.

Selain pemotongan gaji dan penjualan pemain, Manchester United juga perlu mempertimbangkan dan pengembangan pendapatan non-pertandingan, seperti peningkatan penjualan merchandise dan kerjasama dengan sponsor baru. Diversifikasi sumber pendapatan menjadi hal krusial untuk mengurangi ketergantungan pada hasil di lapangan.

Kegagalan di Europa bukan hanya pukulan telak bagi ambisi trofi, tetapi juga menunjukkan betapa pentingnya manajemen keuangan yang sehat dan jangka panjang yang terencana dengan baik bagi kesuksesan jangka panjang klub sepak bola. Manchester United harus belajar dari kesalahan ini dan memulai babak baru yang lebih baik.

Tinggalkan komentar

Related Post