Rafael Struick, pemain keturunan Indonesia-Belanda, menunjukkan adaptasi yang mulus di Dewa United. Ia merasa nyaman berkat suasana kekeluargaan yang dibangun tim, sebuah faktor kunci kesuksesannya berintegrasi dengan skuad baru.
Kedatangan Struick ke Dewa United di bawah asuhan pelatih Jan Olde Riekerink, seorang pelatih asal Belanda, membuat transisi lebih mudah. Kedekatan budaya dan bahasa mungkin turut berkontribusi dalam proses adaptasi yang cepat ini. Hal ini sejalan dengan pengalamannya sebelumnya di ADO Den Haag.
Suasana hangat di ruang ganti Dewa United sangat membantu. Struick merasakan dukungan penuh dari rekan-rekan setimnya, membuat proses penyesuaian menjadi lebih lancar dan menyenangkan. Hal ini terungkap dari pernyataannya sendiri:
“Saya merasa sangat baik setelah pemusatan latihan, saya pikir itu juga pemusatan latihan yang bagus. Terutama bagi saya sebagai pemain baru yang ingin mengenal semua pemain. Saya merasa kuat secara fisik dan mental. Saya sudah siap untuk musim ini.”
Pemusatan latihan selama lima hari di JSI Resort, Bogor, terbukti efektif. Bukan hanya peningkatan fisik dan taktik, tapi juga pembinaan kekompakan tim menjadi fokus utama. Aktivitas di luar lapangan, seperti karaoke dan arung jeram, membantu mempererat ikatan antar pemain.
Struick sendiri secara khusus menekankan pentingnya kegiatan-kegiatan ini untuk mempercepat integrasi, terutama bagi pemain baru seperti dirinya. Ia menjelaskan pengalamannya:
“Tim melakukan beberapa kegiatan untuk memperkuat ikatan antar pemain. Salah satunya, kami berkaraoke setelah makan malam dan juga melakukan arung jeram untuk mempererat hubungan tim.”