• Sepak Bola
  • budaya
  • ekonomi
  • koperasi desa
  • Liga Champions
  • politik
  • strategi pemasaran
NewsFior.com
Advertisement
  • Bisnis
  • Kesehatan
  • News
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Sport
  • Teknologi
No Result
View All Result
  • Bisnis
  • Kesehatan
  • News
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Sport
  • Teknologi
No Result
View All Result
NewsFior.com
No Result
View All Result
Home Teknologi

ByteDance Kena Denda Fantastis 9,8 Triliun Rupiah Kasus Privasi Eropa

Mais Nurdin by Mais Nurdin
12 Juli 2025
in Teknologi
Reading Time: 2 mins read
0
ByteDance Kena Denda Fantastis 98 Triliun Rupiah Kasus Privasi Eropa
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Otoritas Perlindungan Data Irlandia (DPC) baru-baru ini menjatuhkan denda fantastis kepada ByteDance, perusahaan induk TikTok, sebesar 530 juta euro (sekitar Rp9,8 triliun). Denda ini merupakan yang ketiga terbesar dalam sejarah penegakan GDPR (General Data Protection Regulation) Uni Eropa, menunjukkan keseriusan pelanggaran yang dilakukan TikTok.

Keputusan ini menyusul penyelidikan selama empat tahun yang dilakukan DPC. Penyelidikan tersebut menemukan bukti kuat bahwa TikTok secara ilegal mentransfer data pengguna dari Wilayah Ekonomi Eropa (EEA) ke China tanpa perlindungan yang memadai terhadap pengawasan pemerintah Tiongkok. Ini merupakan pelanggaran serius terhadap prinsip-prinsip GDPR, khususnya terkait privasi dan keamanan data.

Daftar Isi

Toggle
  • Rincian Sanksi dan Pelanggaran TikTok
    • Implikasi Global dan Reaksi TikTok
  • Dampak dan Isu Terkait
    • Langkah-langkah Selanjutnya dan Pertimbangan Hukum

Rincian Sanksi dan Pelanggaran TikTok

Denda sebesar 530 juta euro dibagi menjadi dua bagian utama. Sebesar 45 juta euro dijatuhkan karena pelanggaran transparansi, yaitu kegagalan TikTok untuk memberikan informasi yang jelas dan komprehensif kepada pengguna tentang bagaimana data mereka dikumpulkan, digunakan, dan dibagikan. Sementara itu, denda yang jauh lebih besar, 485 juta euro, diberikan karena praktik transfer data ilegal ke China.

DPC menemukan bahwa TikTok tidak memiliki mekanisme yang cukup untuk melindungi data pengguna dari akses dan pengawasan yang tidak sah dari pemerintah China. Meskipun TikTok mengklaim telah menghapus data tersebut, DPC tetap menganggap tindakan ini sebagai pelanggaran serius dan berpotensi melanjutkan penyelidikan bersama otoritas perlindungan data UE lainnya.

Implikasi Global dan Reaksi TikTok

Putusan ini memiliki implikasi global yang signifikan, menunjukkan peningkatan pengawasan terhadap perusahaan teknologi besar yang beroperasi di Eropa dan memproses data pengguna secara global. Keputusan ini juga menjadi sorotan bagi praktik transfer data lintas batas, khususnya bagi perusahaan yang beroperasi di negara-negara dengan regulasi privasi data yang berbeda.

TikTok sendiri menolak putusan tersebut dan berencana mengajukan banding. Mereka berargumen bahwa proyek perlindungan data terbaru mereka, Project Clover, belum sepenuhnya dipertimbangkan dalam keputusan DPC. Namun, argumen ini kemungkinan besar akan menghadapi tantangan mengingat bukti kuat yang telah dikumpulkan oleh DPC selama penyelidikan bertahun-tahun.

Dampak dan Isu Terkait

Denda ini bukanlah yang pertama kali diterima TikTok. Pada tahun 2023, TikTok juga dikenai denda sebesar Rp6 triliun karena kegagalan melindungi data pengguna remaja. Selain itu, investigasi terhadap TikTok masih berlanjut terkait isu lain yang cukup serius, seperti intervensi asing, algoritma adiktif yang dirancang untuk membuat pengguna kecanduan, dan peluncuran TikTok Lite tanpa kajian risiko yang memadai.

Isu-isu ini menyoroti tantangan yang dihadapi regulator dalam mengawasi platform media sosial besar seperti TikTok. Kompleksitas algoritma, akses data yang luas, dan potensi penyalahgunaan data merupakan beberapa tantangan utama yang memerlukan strategi pengawasan yang lebih efektif dan kolaboratif di tingkat internasional.

Langkah-langkah Selanjutnya dan Pertimbangan Hukum

Proses banding yang akan diajukan TikTok akan menjadi titik fokus berikutnya. Hasil banding ini akan memiliki implikasi penting bagi perusahaan teknologi lainnya yang beroperasi di Eropa dan memproses data pengguna secara global. Perusahaan-perusahaan tersebut harus memperhatikan putusan ini sebagai pengingat penting untuk mematuhi GDPR dan memastikan perlindungan data pengguna.

Selain itu, kerja sama internasional dalam mengawasi perusahaan teknologi global menjadi semakin penting. Penting untuk membangun kerangka kerja hukum yang kuat dan efektif untuk memastikan perlindungan data pribadi di era digital ini, terlepas dari lokasi penyimpanan atau pemrosesan data tersebut.

Secara keseluruhan, kasus TikTok ini menandai tonggak penting dalam penegakan GDPR dan menunjukkan komitmen Uni Eropa untuk melindungi privasi data warganya. Kasus ini juga menyoroti perlunya transparansi dan akuntabilitas yang lebih besar dari perusahaan teknologi besar dalam pengelolaan data pengguna.

Tags: ekonomiEropasosialstrategiTeknologi
Mais Nurdin

Mais Nurdin

Mais Nurdin, yang dikenal sebagai Bung Mais, adalah seorang SEO Specialis dan praktisi teknologi pendidikan di Indonesia. Ia aktif menyediakan sumber daya pendidikan melalui platform digital BungMais.com. Selain itu, Bung Mais juga memiliki kanal YouTube yang berfokus pada tutorial seputar Blogspot, WordPress, Google AdSense, YouTube, SEO, HTML, dan bisnis online. Melalui kanal ini, ia berbagi tips dan trik untuk membantu blogger pemula dan pelaku bisnis digital mengembangkan keterampilan mereka. Dengan pengalaman luas di bidang pendidikan dan literasi digital, Bung Mais berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi dan penyediaan materi pembelajaran yang mudah diakses.

Stay Connected test

  • 23.9k Followers
  • 99 Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
AHM Resmi Meluncurkan Dua Kendaraan Listrik Terbaru Honda ICON e dan CUV e

AHM Resmi Meluncurkan Dua Kendaraan Listrik Terbaru: Honda ICON e: dan CUV e:

Timnas Indonesia Disanksi FIFA Jelang Duel Krusial Lawan China

Timnas Indonesia Disanksi FIFA Jelang Duel Krusial Lawan China

Raih Liburan Impian Tanpa Kantong Bolong 8 Tips Cermat Pakai PayLater

Raih Liburan Impian Tanpa Kantong Bolong: 8 Tips Cermat Pakai PayLater

Harga Hyundai Creta Terbaru Varian Termurah Rp 297 Juta Pecinta Otomotif Wajib Tahu

Harga Hyundai Creta Terbaru: Varian Termurah Rp 297 Juta, Pecinta Otomotif Wajib Tahu

Lonjakan Harga Bitcoin ke Rp1,68 Miliar Likuidasi Taruhan Turun Rp6,4 Triliun

Lonjakan Harga Bitcoin ke Rp1,68 Miliar Likuidasi Taruhan Turun Rp6,4 Triliun

0
Nilai Transaksi Kripto RI Tembus Rp32,45 Triliun di Maret 2025

Nilai Transaksi Kripto RI Tembus Rp32,45 Triliun di Maret 2025

0
all new terios min

Video: Kelemahan dan Kelebihan All New Terios

0
Nissan Mitsubishi keicar min

Aliansi Nissan-Mitsubishi Luncurkan Livina Versi Mungil

0
Menhan Sjafrie Pantau Langsung Kualitas Pendidikan Prajurit di Rindam VBrawijaya

Menhan Sjafrie Pantau Langsung Kualitas Pendidikan Prajurit di Rindam V/Brawijaya

Bsu.kemnaker.go.id

Panduan Lengkap BSU Kemnaker di bsu.kemnaker.go.id

Timnas vs china

Timnas vs China Prediksi dan Analisis Pertandingan

Jadwal indonesia vs china

Jadwal Indonesia vs China Duel Sengit di Lapangan Hijau

Recent News

Menhan Sjafrie Pantau Langsung Kualitas Pendidikan Prajurit di Rindam VBrawijaya

Menhan Sjafrie Pantau Langsung Kualitas Pendidikan Prajurit di Rindam V/Brawijaya

0
Bsu.kemnaker.go.id

Panduan Lengkap BSU Kemnaker di bsu.kemnaker.go.id

0
Timnas vs china

Timnas vs China Prediksi dan Analisis Pertandingan

0
Jadwal indonesia vs china

Jadwal Indonesia vs China Duel Sengit di Lapangan Hijau

0
  • Indeks
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Term of Service
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi

© 2025 PT PENA DATA MEDIA All right reserved

No Result
View All Result
  • Bisnis
  • Kesehatan
  • News
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Sport
  • Teknologi

© 2025 PT PENA DATA MEDIA All right reserved