InJourney Latih SDM Pariwisata Labuan Bajo, Bidik Hospitality House 2025

Travel4 Dilihat

InJourney Aviation Services (IAS) sukses selenggarakan pelatihan InJourney Hospitality House (IHH) 2025 Batch IV & V. Pelatihan intensif ini berlangsung selama enam hari, dari tanggal 4 hingga 9 Agustus 2025, di Desa Warloka Pesisir, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Sebanyak 122 peserta, 61 peserta per batch, mengikuti pelatihan ini.

Pelatihan IHH dirancang dengan metode kombinasi teori dan praktik yang efektif. Materi pelatihan dibagi dalam tiga modul utama: Pelatihan Hospitality, Excellence Service & Enterpreneur; Pelatihan Promosi Wisata & Branding; dan Pelatihan Basic Skill Enterpreneur Mentality. Kurikulum yang komprehensif ini bertujuan untuk membekali peserta dengan kemampuan yang dibutuhkan dalam industri perhotelan dan pariwisata.

Program IHH merupakan bagian dari komitmen Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) InJourney Group. Tujuan utama program ini adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pariwisata, khususnya di lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), termasuk Labuan Bajo. Dengan meningkatkan kualitas SDM lokal, diharapkan akan tercipta dampak positif terhadap perekonomian daerah.

Agus Rosadi, Group Head Corporate Secretary IAS, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam mendukung pengembangan pariwisata nasional. “Melalui pelatihan ini, kami ingin menanamkan mindset hospitality yang berstandar internasional kepada masyarakat dan pelaku usaha lokal, sehingga mereka dapat menjadi tuan rumah yang hangat, profesional, dan berdaya saing,” ujar Agus dalam keterangan tertulis.

Lebih lanjut, Agus menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM pariwisata untuk menciptakan pengalaman wisata yang tak terlupakan bagi para pengunjung. “Kami percaya, peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor pariwisata adalah kunci untuk menciptakan pengalaman tak terlupakan dengan menghadirkan kenyamanan dan keramahtamahan khas Indonesia bagi para wisatawan agar memilih Indonesia sebagai tujuan wisata sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan bagi daerah,” tambahnya.

Proses seleksi peserta IHH 2025 dilakukan secara ketat dan kolaboratif. IAS memilih putra-putri terbaik Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menjadi bagian dari program ini. Hal ini menunjukkan komitmen IAS untuk memberdayakan masyarakat lokal dan berkontribusi pada kemajuan daerah.

Keberhasilan pelatihan IHH tidak hanya diukur dari jumlah peserta, tetapi juga dari dampak jangka panjangnya terhadap peningkatan kualitas layanan dan perekonomian lokal di Labuan Bajo. IAS berkomitmen untuk terus mengembangkan program-program serupa guna mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia.

Selain pelatihan teknis, IHH juga menekankan pentingnya pengembangan mentalitas kewirausahaan. Peserta dilatih untuk berpikir kreatif, inovatif, dan mampu membangun bisnis di sektor pariwisata. Dengan demikian, pelatihan ini tidak hanya menghasilkan tenaga kerja terampil, tetapi juga menciptakan wirausahawan baru yang dapat berkontribusi pada perekonomian lokal.

InJourney Group, melalui IAS, juga berencana untuk mengembangkan program IHH di destinasi pariwisata lainnya di Indonesia. Mereka berharap dapat memperluas dampak positif program ini dan turut serta dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif di seluruh Indonesia. Ke depan, program IHH direncanakan akan semakin diperluas dan ditingkatkan kualitasnya agar semakin banyak masyarakat Indonesia yang terlatih dan siap menghadapi persaingan global di industri pariwisata.

Komentar