Wapres RI Dengar Keluhan Mahasiswa Bengkulu: BBM Langka dan Pencemaran Lingkungan

Mais Nurdin

28 Mei 2025

3
Min Read
Wapres RI Dengar Keluhan Mahasiswa Bengkulu: BBM Langka dan Pencemaran Lingkungan

Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka melakukan pertemuan penting dengan perwakilan organisasi mahasiswa dan kepemudaan di Bengkulu pada Selasa, 27 Mei 2024. Pertemuan tersebut berlangsung di hotel tempat Wapres menginap, setelah beliau melakukan pengecekan langsung ke dua SPBU yang mengalami kelangkaan bahan bakar (BBM).

Kelangkaan BBM menjadi isu utama yang diangkat para mahasiswa. Mereka menekankan betapa gentingnya permasalahan ini dan mendesak pemerintah untuk segera mencari solusi. Antrean panjang di SPBU menjadi dampak nyata yang dirasakan masyarakat, termasuk para mahasiswa.

Wapres Gibran menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami masyarakat Bengkulu akibat kelangkaan BBM. Beliau menjelaskan bahwa permasalahan ini berakar pada kendala distribusi melalui jalur laut. Pendangkalan di perairan sekitar dermaga Pelabuhan Pulau Baai menghambat akses kapal pengangkut BBM untuk bersandar dan menurunkan muatan.

Upaya Pemerintah Mengatasi Kelangkaan BBM di Bengkulu

Pemerintah, kata Wapres Gibran, telah mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah ini. Langkah-langkah tersebut antara lain pengerukan di perairan Pelabuhan Pulau Baai untuk mempermudah akses kapal. Selain itu, pemerintah juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan distribusi BBM alternatif sampai pasokan kembali normal.

Proses pengerukan membutuhkan waktu dan perencanaan yang matang. Pemerintah memastikan akan terus memonitor dan mengevaluasi proses tersebut untuk memastikan efektivitasnya dalam mengatasi kelangkaan BBM di Bengkulu.

Selain membahas kelangkaan BBM, pertemuan tersebut juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menyampaikan berbagai aspirasi lainnya. Topik-topik yang dibahas mencakup isu , sistem perpajakan, sengketa kepemilikan tanah, dan tata kelola sumber daya alam.

Aspirasi Mahasiswa Bengkulu yang Lain

Isu pencemaran di Bengkulu menjadi salah satu perhatian utama para mahasiswa. Mereka meminta pemerintah untuk mengambil tindakan tegas terhadap perusahaan atau individu yang terbukti melakukan pencemaran. Hal ini menunjukkan kepedulian mahasiswa terhadap hidup dan ekosistem di daerah mereka.

Masalah perpajakan juga menjadi sorotan. Mahasiswa meminta adanya transparansi dan keadilan dalam penerapan pajak. Mereka berharap pemerintah dapat memastikan pajak digunakan secara efektif untuk pembangunan dan masyarakat.

Sengketa kepemilikan tanah dan tata kelola sumber daya alam juga menjadi perhatian penting. Mahasiswa berharap pemerintah dapat memberikan solusi yang adil dan transparan dalam menangani permasalahan ini, demi terwujudnya keadilan .

Apresiasi Wapres terhadap Aspirasi Mahasiswa

Wapres Gibran mengapresiasi kepedulian dan aspirasi kritis yang disampaikan para mahasiswa. Beliau menampung semua keluhan dan masukan tersebut sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan. Pertemuan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendengarkan suara rakyat, terutama kalangan muda yang merupakan generasi penerus bangsa.

Perwakilan mahasiswa yang hadir berasal dari berbagai organisasi, antara lain Kesatuan Aksi Mahasiswa (KAMMI) Bengkulu, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan Gerakan Mahasiswa Nasionalis (GMNI). Kehadiran perwakilan dari berbagai organisasi mahasiswa menunjukkan luasnya dukungan dan partisipasi mahasiswa dalam membangun Bengkulu.

Wapres Gibran didampingi oleh Ketua DPD RI, Sultan Bachtiar Najamudin, dalam pertemuan tersebut. Kehadiran Ketua DPD RI semakin memperkuat komitmen pemerintah dalam menanggapi aspirasi masyarakat Bengkulu.

Secara keseluruhan, pertemuan ini menunjukan komitmen pemerintah dalam merespon keluhan masyarakat dan membuka ruang dialog dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa.

Tinggalkan komentar

Related Post