Pemerintah Provinsi Jakarta berencana mengintegrasikan tiga taman ikonik di Jakarta Selatan: Taman Leuser, Taman Ayodya, dan Taman Langsat. Proyek ambisius ini ditargetkan selesai pada akhir Desember 2025, mengubah lanskap kota dan menawarkan solusi inovatif bagi permasalahan banjir di daerah tersebut.
Gubernur Jakarta, Pramono Anung, mengumumkan rencana tersebut pada Kamis, 10 Juli 2025. “Salah satu yang akan dilakukan dalam bulan ini adalah tiga taman yang kita gabungkan (di Jakarta) yaitu Taman Leuser, Ayodya dan Langsat,” ujarnya.
Integrasi ini bukan hanya sekadar proyek estetika. Penggabungan ketiga taman seluas total 6,5 hektare ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mengatasi banjir. Selain itu, proyek ini juga akan menciptakan ruang terbuka hijau yang lebih luas dan bermanfaat bagi masyarakat.
Integrasi Taman: Lebih dari Sekadar Ruang Hijau
Dengan luas total 6,5 hektare, kawasan terintegrasi ini akan menghadirkan berbagai fasilitas modern dan ramah lingkungan. Salah satu fasilitas unggulannya adalah pembangunan lintasan lari (jogging track) terpanjang di Jakarta Selatan. “Mudah-mudahan pada akhir tahun Desember 2025 ini saya bisa meresmikan penggabungan taman itu. Sekaligus membuat salah satu jogging track yang paling panjang karena luasnya 6,5 hektare,” jelas Pramono.
Lebih jauh lagi, pemerintah Provinsi Jakarta berambisi menjadikan kawasan ini sebagai taman utama Asia Tenggara. “Kami akan membuat taman ini, tiga taman ini Ayodya, Langsat dan Leuser, menjadi taman utamanya ASEAN,” ungkap Pramono.
Fasilitas dan Aksesibilitas
Fasilitas yang ada di ketiga taman dinilai sudah memadai untuk mendukung visi tersebut. Pihak pemerintah bahkan mempertimbangkan untuk membuka salah satu taman selama 24 jam penuh. “Ini adalah menjadi landmark awal Jakarta akan mempunyai taman yang dibuka 24 jam. Apalagi di daerah sini, dalam jangka pendek ini, Blok M juga akan kami lakukan banyak renovasi,” tambah Pramono.
Pembukaan taman 24 jam ini akan memberikan aksesibilitas yang lebih luas bagi warga Jakarta untuk menikmati ruang terbuka hijau, kapan pun mereka mau. Ini sejalan dengan upaya Pemprov DKI Jakarta untuk menciptakan kota yang ramah dan nyaman bagi warganya.
Dampak Positif dan Keberlanjutan
Proyek integrasi tiga taman ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi lingkungan dan masyarakat. Selain mengatasi masalah banjir, proyek ini juga akan meningkatkan kualitas udara, menyediakan ruang rekreasi yang lebih luas, dan meningkatkan nilai estetika kota Jakarta.
Integrasi ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam menciptakan ruang terbuka hijau yang berkualitas dan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan upaya global untuk menciptakan kota-kota yang lebih hijau dan ramah lingkungan.
Potensi Ekonomi dan Pariwisata
Selain manfaat lingkungan dan sosial, proyek ini juga berpotensi untuk meningkatkan perekonomian lokal. Kawasan taman yang terintegrasi dan modern ini dapat menarik lebih banyak wisatawan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar. Pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) di sekitar taman juga dapat dipertimbangkan sebagai bagian dari strategi pengembangan kawasan ini.
Dengan berbagai fasilitas yang lengkap dan modern, taman terintegrasi ini berpotensi menjadi destinasi wisata baru yang menarik bagi warga Jakarta maupun wisatawan mancanegara. Pemprov DKI Jakarta diharapkan dapat mengelola dan mengembangkan kawasan ini dengan baik agar dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat dan lingkungan.
Secara keseluruhan, proyek integrasi tiga taman di Jakarta Selatan merupakan langkah progresif Pemprov DKI Jakarta dalam mewujudkan visi kota yang hijau, modern, dan berkelanjutan. Suksesnya proyek ini akan menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta dan menciptakan ruang publik yang berkualitas.